Selasa, 01 November 2011

Apa yang sudah kita siapkan???

Masih ingatkah ketika Soekarno yang pro komunis itu memproklamasikan kemerdekaan, tapi Soekarno belum siap dengan kemerdekaan. Banyak yang mengusung Reformasi tapi masih bingung apa yang harus dikerjakan bila Reformasi berdiri. Juga ketika Sumpah Pemuda, namun masih banyak yang tidak mengerti konsep melaksanakannya. Itulah gambaran yang menjadi realita sekarang ini, satu hal yang diperoleh dari gambaran diatas yaitu “KEMENANGAN”.

“Kemenangan” fatamorgana, yang diukur hanya melalui proses saja tanpa stamina perjuangan. Karena stamina merupakan turbin untuk tetap eksis berjuang. Kekuatan yang tahan lama apabila stamina tetap on fire. Stamina adalah kesatuan semangat rohani dan fisik, kecerdasan dan kematangan maknawi. Jika stamina kita ala kadarnya, bukan tak mungkin semangat perjuangan akan mudah melempem.

Maka dari itu, mengapa Asy-syahid Hasan Al-Banna memformat tarbiyyah dalam waktu madal haya’, seumur hidup. Karena tujuan kemenangan bukan hanya apa yang bisa diperoleh dalam kehidupan ini melainkan apa yang akan kita dapatkan setelah kehidupan kelak.

Stamina inilah yang membuat Israel berpuluh-puluh tahun belum mampu merampas tanah Palestina, walaupun sudah didukung kekuatan canggih dari sekutunya. Karena rakyat Palestina telah mengadopsi ruh stamina perjuangan dari para pejuang pendahulunya, dengan semangat itulah mereka mampu membuat penduduk Israel tak dapat tidur nyenyak.  
 
Lalu bagaimana dengan kita para pengemban dakwah yang mempunyai api perjuangan menyala-nyala namun staminanya pas-pasan. Walaupun aktif dalam setiap agenda, dari aktivitas ke aktivitas. Tapi ruhiyah keropos juga minim wawasan. Inilah kader yang melihat kemenangan sebagai tujuan, tapi belum siap dengan kemenangan.

Saudaraku, perjuangan bukan hanya cukup berhenti di stasiun, karena kita di stasiun itu kita hanya mengisi bahan bakar saja, tapi ketika sudah menginjak garis finish. Dari garis finish itulah kita berusaha untuk mempertahankannya. Dengan berbekal luka dan nanah, kelak akan menjadi saksi kemenangan yang sesungguhnya. Maka dari itu, persiapkan stamina on fire yang siap menyongsong kemenangan. Kemenangan adalah ketetapan Allah SWT, saat ini marilah kita satukan bara api yang ada di dada ini, agar kita mampu menjawabnya. Persiapkanlah apa yang kita mampu!!!
Wallahu a’lam bishowwab

“Dan persiapkanlah apa saja yang ada padamu dari kuda tunggangan, . . . (TQS. Al-Anfal : 60)

Apa benar, ada pacaran Islami??

“Kapan ku punya pacar… kapan ku punya pacar” nah!!! Pasti kenal dengan liriknya Om Candil dari Seurius Band. Kemungkinan ini lagu yang memang popular dikalangan jombloler alias jomblo sejati (hehe). Siapa sih yang ga kenal sama istilah pacaran??? Pasti si “Permaisuri” senang klo punya pacar mirip Dude Herlino atw Tom Cruise,, sebaliknya si “Arjuna” mw yg mirip sama Cinta Laura atw Arumi Bacshin (wah!!! Ngarep ni orang.. hehe). Jadi ga heran kan klo si “Permaisuri” sama si “Arjuna” bangga punya “gancoan” model Tom Cruise atw Cinta Laura.

Klo bicara soal cinta mungkin penulis baru seumur uler keket bahkan bukan “mafia” perayu akhwat. Semoga dari tulisan yang singkat ini bisa menjadi “amunisi” sebelum cinta membunuhmu (afwan, ngopy paste judul lagunya om riyan jombang eh mksudnya riyan D’Massiv). Cinta merupakan anugerah  yang istimewa diberikan oleh Sang Maha Pencipta. Yuk!!! saatnya “kuliti” secara singkat dan jelas makna cinta yang hakiki & “pacaran” Islami yang sesungguhnya.  

Dalam Al-Allamah Abi Fadhl Jamaluddin Muhammad bin Mukram menuliskan dalam kamusnya, bahwa al-hubb (cinta) adalah lawan dari benci. Al-Hubb berarti pula al-wadad dan al-mahabbah. Secara relitas cinta berarti rasa suka, sayang, rindu, pengharapan, sedih, dan ingat. Cinta memang tidak dapat dimusnahkan walaupun kena peluru & mortir tentara Israel (kata2 antiZionis Israel keluar lagi nih… hehe), tapi cinta bisa dikendalikan agar tidak jadi “boomerang” untuk kita.

Cinta hakiki adalah cinta yang tertinggi, inilah cinta yang harus dimiliki oleh mukmin sejati. Bukan cinta yang berasal dari orang2 Islam KTP, menilai cinta cuma dari materi. Insya Allah, kita mampu meraih cinta yang hakiki sesuai dengan koridor Islam, karena mendapatkannya tak semudah membalikkan telapak tangan, namun siapapun dapat mencapainya. Amin

Kecintaan hakiki tidak melihat untung-rugi secara materil. Kecintaan hakiki memerlukan keikhlasan dan ketaatan kpd Allah SWT. Seorang mukmin akan mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya, ketakwaan dan orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang bertawakal, keadilan dan penegak keadilan, kesucian dan orang-orang yang menyucikan diri, serta perjuangan dan para pejuang yang kokoh membentuk satu bangunan yang kuat. Sebaliknya, seorang mukmin tidak akan menaruh cintanya pd hawa nafsu dan setan sbg musuh nyata, kekafiran pd kaum kafir, kezaliman pd orang-orang zalim, kemaksiatan pd tukang maksiat, serta kemunafikan dan orang-orang kafir. Dan Allah SWT berfirman dlm Al-Qur’an : “Katakanlah : “ Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah, “Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kalian berpaling maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (Q.S. Ali Imran : 31).

Nah!!! Saudara2 ku sudah tahu kan makna cinta yang hakiki, cinta yang membuat kita merindukan surga. Bukan cinta yang dipimpin oleh hawa nafsu, syahwat, dan setan. Karena kita adalah umat terbaik yang dilahirkan oleh manusia (Ali Imran : 110)

Pasti ini yang sdh ditunggu2 oleh kawan2, tentang pacaran Islami. Hasil riset atw penelitian yang dilakukan penulis dari berbagai sumber ternyata eh ternyata, pacaran Islami itu merupakan “title” bagi anak2 masjid atw pra aktivis dakwah yang ada di kampus. Jangan bilang kalo anak2 masjid ga kenal namanya virus merah muda. Waduh!!! jadi bahaya, klo aktivitas baku syahwat alias pacaran atas pake “embel-embel” Islam. Jangan2 klo semua bentuk kemaksiatan & yang haram2 pake “embel-embel” Islam, bisa ada judi Islami, diskotek Islami, daging babi Islami de el el, hanya untuk mendapatkan kelegalitasan aktifitas. Na’udzubillahi min dzalik

Realitas yang memilukan klo ada aktivis masjid & dakwah “kecantol” sama virus cinta lalu mengekspresikan lewat pacaran pake nama Islam lagi. So, pacaran Islami itu ga ada sejarahnya, bisa jadi mereka punya semangat ke-Islaman yang membara tapi tsaqofah (pengetahuan) masih cetek. Cinta memang urusan hati, seberapa tangguh jiwa ini menahan gejolak hawa nafsu (wuihhh!!! Ngeri bahasanya… haha).

Jangan2 klo mw pengang tangan si akhwat pujaan baca basmallah, pas sudah kepegang ngucap hamdallah, trus dilepas tangannya ngucap istighfar, mana mojoknya di masjid pula (Hehehe). Bahkan dengan tegas Al-Qur’an sudah melarang berbuat zina. Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah mendekati zina; sesungguhnya, zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (Q.S. Al-Israa : 32)

Nah!!! Untuk kawan2 yg sudah terlanjur “kecantol” virus cinta mungkin bisa diamalkan tulisan stiker pemberian kawan saya, gini bunyinya “BUANGLAH PACARMU PADA TEMPATNYA”. Klo ada yang ngerasa ga tega, bisa pake cara yang lain. Tanya aja sama mbah gugel mudahkan, ga perlu bwa menyan sama ayam hitam (kaya mw nyantet orang aja hehehe).

Untuk yang sudah kebelet mw menyalurkan “aspirasi” sama lawan jenis jalan satu2nya adalah NIKAH. Nikah adalah cara yang legal dan dapat pahala pula, apalagi klo para aktivis dakwah pasti dapat tenaga tambahan dari sang pendamping untuk melipatgandakan semangat dakwahnya yang sudah tergenggam bersama bara api. Jadi ingat judulnya buku Kak Abay –karena pernikahan adalah perlawanan- (Wuihh!!! Nyoba2 bahasa yang berat2 hehehe).

Nih!!! Ada sedikit tips dari penulis biar ga “kecantol” lagi sama virus pink. Kamu2 harus rajin menyibukkan diri dalam aktifitas yang tidak bersentuhan dengan perasaan cinta sama lawan jenis. Olahraga atw ikut ngaji & rajin puasa. Insya Allah bisa menjadi “perisai” untuk melindungi diri kita dari pacaran.

So, pacaran Islami itu ga ada dalam ajaran Islam. Jangan takut klo dibilangi orang ga laku, karena nikah lebih berani karena tanggung jawabnya, daripada pacaran bikin kantong kering (sedikit pengalaman dr penulis..hahaha). Klo boleh mengatakan ada sih “pacaran Islami” tapi nikah dulu, baru boleh mojok2 asal bwa surat nikah aja mewanti2 klo ada satpol PP grebek, jadi kan ada bukti ini pasangan yg halal (hahaha). Ayo menikah demi revolusi (afwan, ngopy kta2 bukunya Kak Abay lagi.. hehehe).

 Afwan kalo tulisan saya ini jauh dari kesempurnaan, kayanya begitu sih.. hehe. dan untuk saudara2 yang sepaham dengan tulisan ini, Alhamdulillah, semoga bisa menjadi bekal “amunisi”. (word: ginanj@r)

Jazzakumullah khoir
Wassalamualaikum… 

SETANGGUH APA MEDIA ANTUM ???

Word: ginanj@r

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (QS. Al-Hujuraat:6)

Masih ingatkah peristiwa 11 September??? Ya, peristiwa yang memakan korban cukup banyak, runtuhnya gedung kebanggaan kota New York yaitu WTC, tapi ada sesuatu yang tak membuat TKP sepi dari pemburu berita dari seluruh dunia. Jika mengingat kembali peristiwa tersebut, kita baru bisa berpikir bahwa ada kejanggalan – kejanggalan dari peristiwa itu, yang ditutupi oleh intelejen AS. Media nasional serta internasional berlomba – lomba menjadi yang tercepat dalam menampilkan secara langsung peristiwa itu. Bahkan semua stasiun TV yang kita tonton, beritanya pun sama semua seperti stasiun TV lainnya. Semuanya sama!!!
Inilah konpirasi murahan bin konyol yang mampu menyihir pikiran kita. Dengan media, musuh-musuh Islam mampu membuat kita “bertekuk lutut”. Maka dari itu, media harus berada ditangan umat Islam, atau minimal umat Islam harus mampu mendirikan kantor-kantor surat kabar, stasiun-stasiun TV yang menyaingi media-media mainstream. Di zaman materialistis sekarang, banyak stasiun-stasiun TV yang cuma kerjaannya meliput aib2 orang, memproduksi sinetron2 yang tidak masuk akal dengan logat “elu-gue”, merasa bangga penuh dengan konflik bahkan ibu2 pun dibuat fanatik didepan TV mulai habis maghrib sampai jam 11 malam. Kalo ga kaya gitu produk2 mereka ga laku, itulah yang membuat media di negeri ini kenyang makan duit hasil ghibah.  
Diatas adalah contoh kecil dari kasus tak terhingga tentang realitas konyol. Bahkan dalam kasus “terorisme” yang dikait-kaitkan dengan Islam radikal dan motif mendirikan Daulah Islam. Media pun ibarat berlomba-lomba jadi pahlawan berita, ga tahu kalo mereka mendapatkan informasinya cuma dari sumber tunggal saja. Kalo ga dari Kapolri Hendarso Danuri cs atau dari aparat densus 88, biar dikira mereka adalah pahlawan. Ga tahu kan kalo kasus “terorisme” yang marak belakangan ini “reality show” ala Amerika beserta antek2nya, supaya kasus internal yang ada di negeri ini bisa ditutupi.
Opini inilah yang telah meracuni pemikiran para generasi Islam. Sudah seharusnya kita tandingi media dengan semangat jihad yang tinggi dalam perang pemikiran. Kita adalah umat terbaik, umat pewaris risalah para Nabi, sudah menjadi kewajiban untuk memenangkan agama ini. Umat Islam memiliki Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman. Karena generasi selanjutnya membutuhkan “singa-singa” dalam bidang jurnalistik, dengan bara didada. Wallahu a’alam.

Afwan kalo tulisan saya ini jauh dari kesempurnaan, kayanya begitu sih.. hehe. dan untuk saudara2 yang sepaham dengan tulisan ini, Alhamdulillah, semoga ikut termotivasi.
Wassalamualaikum… Jazzakumullah khoir

Laba-laba yang Memanfaatkan Permukaan Air Layaknya Lantai Dansa

Laba-laba pemancing (Dolomedes triton) termasuk makhluk hidup paling berbakat dalam hal melakukan pekerjaan yang tampak sesulit berjalan di atas air. Laba-laba ini benar-benar memperlihatkan keajaiban makhluk hidup dengan cara berjalan di atas air yang mereka terapkan. Bagi laba-laba itu, permukaan air layaknya lantai dansa.
Laba-laba pemancing mengintai di sepanjang tepian kolam atau sungai, dan saat seekor serangga jatuh ke permukaan air, mereka berlari menyeberanginya untuk menyergap mangsa mereka. Selain itu, laba-laba itu juga bisa mencelupkan kaki mereka ke bawah permukaan air dan menangkap berudu dan ikan kecil yang sedang berenang.
Hal pertama yang harus dilakukan hewan-hewan dengan gaya hidup seperti itu adalah kemampuan berpijak di atas permukaan air. Laba-laba pemancing memanfaatkan tegangan permukaan air. Molekul-molekul air memiliki gaya tarik-menarik yang lebih besar dibandingkan dengan molekul-molekul di udara. Daya tarik-menarik molekul ini menjadikan permukaan air menyerupai lapisan karet. Ketika laba-laba meletakkan kakinya di atas air, tekanan berbentuk lesung terbentuk di sekeliling kakinya, dan air mendorong balik ke atas untuk meratakan kembali permukaannya.
Tegangan permukaan bukanlah sebuah gaya berkekuatan besar: misalnya, jika Anda melempar sebuah batu ke dalam air, batu itu akan segera tenggelam. Akan tetapi, laba-laba berbobot ringan dan kaki-kakinya memiliki lapisan luar lilin yang kedap air. Selain itu, mereka memiliki kaki yang panjang dan ini memungkinkannya berdiri di atas permukaan air. Karena tegangan permukaan menolak benda-benda di atas air dari titik terjauhnya, kaki yang panjang berarti tegangan permukaan yang lebih besar. (Itulah mengapa sebatang jarum tidak tenggelam tatkala diletakkan secara mendatar pada permukaan air).
Walaupun tegangan permukaan memungkinkan laba-laba pemancing bertumpu di atas permukaan air, tapi tegangan permukaan tidak memungkinkannya bergerak ke tempat lain. Kaki berlapis lilin sang laba-laba tidak pula mencukupinya untuk berjalan di atas permukaan air. Akan tetapi air menyediakan permukaan yang cukup licin bagi laba-laba untuk bergerak di atasnya.
Laba-laba Pemancing Melintas Dengan Mendayung
Laba-laba pemancing menggunakan 3 cara gerak yang berbeda saat melintas di atas air. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Robert Suter dari Vassar College memperlihatkan bahwa laba-laba mendayung di atas air dengan menggunakan lesung yang dibuat kaki-kaki mereka di atas air. Ketika menggerakkan salah satu kakinya ke arah belakang laba-laba pemancing juga mendorong lesungnya ke belakang dengan kaki itu. Saat lesung ini bergerak, kaki laba-laba itu bertindak sebagai dayung dan memberikan tenaga yang mendorong air dan sang laba-laba ke depan. Selain itu, laba-laba itu menggunakan 2 kaki tengahnya dari 4 pasang kakinya untuk mendayung. Kaki depan dan kaki belakang dibiarkan tidak bergerak. Laba-laba menggunakan kaki-kaki ini untuk gerakan yang memungkinkan laba-laba itu berada di atas permukaan air.
Kecepatan laba-laba pemancing terbatas. Untuk meningkatkan kecepatan, seekor laba-laba membuat lesung-lesung yang lebih dalam atau mendorong lesung-lesung itu ke belakang dengan lebih cepat. Kedua cara ini memperbesar tekanan pada permukaan air, dan setelah batas tertentu tekanan ini melebihi tegangan permukaan dan lesung itu hancur.
Spesies Laba-laba Yang Melompat Dan Berlayar
Ada bentuk kedua dari cara-jalan yang dilakukan laba-laba. Apabila mereka harus berjalan dengan kecepatan melebihi 1 meter per detik, laba-laba harus beralih ke cara kedua ini. Mereka mengangkat kaki mereka hingga hampir tegak lurus, lalu menjatuhkannya dengan cara sedemikian rupa untuk menembus air. Ketika laba-laba mendorong kaki-kakinya ke bawah dan ke belakang, air melakukan reaksi berlawanan dan mendorong laba-laba itu ke atas dan ke depan. Gerakan ke atas mencegah laba-laba tenggelam, dan gerakan ke depan memungkinkannya bergerak maju. Gaya berjalan ini sangat menyerupai cara yang digunakan kadal basilisk ketika berlari di atas air.
Meskipun cara berjalan ini agak sulit bagi laba-laba pemancing, akan tetapi laba-laba itu melakukannya saat hendak menangkap mangsa, ketika harus bergerak cepat, atau untuk meloloskan diri dari musuh. Dalam keadaan yang jauh lebih mendesak, laba-laba itu beralih ke cara berjalan ketiga: berlayar.
Di saat ada angin berhembus laba-laba pemancing kadangkala melambaikan kaki-kakinya ke arah angin (laba-laba yang lebih kecil mengangkat seluruh tubuhnya), yang menyebabkan angin mendorongnya seperti kapal layar. Karena air di bawah tubuh laba-laba sangat licin, daya dorong terlemah mampu membawa laba-laba dari satu tempat ke tempat lainnya.
Penciptaan khusus dalam tubuh laba-laba pemancing dan aneka macam cara berjalan mereka hanyalah sedikit contoh yang memperlihatkan keahlian mencipta yang tak tertandingi serta pengetahuan mahatinggi dari Allah.

“Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.”  (QS Asy Syu'araa 26:9)

Sumber: artikel Harun Yahya

“PESAWAT TEMPUR MUNGIL” BERBAHAN BAKAR NAPAS

Pesawat tempur memerlukan bahan bakar khusus untuk menggerakan mesin berkecepatan tinggi. Bagaimana dengan serangga?? Serangga –serangga bertubuh kecil terbang dengan kecepatan sangat tinggi, bahkan mungkin mampu mengalahkan kecepatan pesawat tempur. Gak percaya???
Kita ambil saja contoh capung (orang banjar menyebutnya siuragung). Serangga ini mampu terbang dengan kecepatan 25 mil atw 40 km/jam. Bahkan, serangga yang lebih kecil lagi dapat terbang dengan kecepatan 31 mil atw 50 km/jam. Subhanallah
Jika kita bandingkan rasio ukuran tubuh dan kecepatan gerak antara manusia dan serangga, maka jarak yang mampu ditempuh serangga dalam satu jam sebanding dengan perjalanan ribuan mil pada manusia. Tentu saja manusia tidak mampu menempuh ribuan mil hanya dengan waktu satu jam, kalau tidak menggunakan pesawat tempur.
Bahkan, jika kita bandingkan rasio ukuran pesawat dengan kecepatan terbangnya, akan sangat jelas bahwa serangga lebih unggul dalam kecepatan daripada pesawat tempur. Kalau pesawat tempur memerlukan bahan bakar yang banyak untuk menggerakan mesin dengan kecepatan tinggi.
Demikian juga lalat, misalnya, membutuhkan sejumlah besar oksigen untuk membakar energy agar dapat terbang cepat. Kebutuhan oksigen yang berjumlah besar dipenuhi oleh system pernapasan yang luar biasa canggihnya dalam tubuh lalat dan tubuh serangga lainnya walaupun secara ukuran lebih kecil daripad manusia. Yuk kita kuliti seperti apa system pernapasan yang hebat ini.
Kalau dalam pelajaran biologi, yang pasti system pernapasan serangga yag satu ini sangat berbeda dengan system pernapasan manusia. Manusia menghirup udara kedalam paru-paru. Disini, oksigen bercampur dengan darah dan dibawa keseluruh tubuh oleh darah.
Kebutuhan lalat akan oksigen begitu tinggi sehingga tidak ada waktu untuk menunggu oksigen dikirim ke sel-sel tubuh oleh darah. Maka dari itu Sang Arsitek membuatkan system yang sangat khusus. Tabung udara didalam lalat mengangkut udara kebagian-bagian berbeda dari tubuhnya. Seperti halnya system peredaran darah dalam tubuh manusia, ada suatu jaringan tabung yang canggih dan rumit (system trakea) yang mengirim udara yang mengandung oksigen tiap sel di dalam tubuh.
Berkat sistem ini, sel-sel yang mendukung otot-otot terbang dapat mengambil oksigen secara langsung dari tabung-tabung tersebut. Selain itu, system yang hebat ini juga membantu mendinginkan otot-otot setelah bekerja dengan frekuensi tinggi (mirip kerja radiator ya…), setara dengan 1000 putaran/detik (mantabb marko top… hehe).
Sudah jelaskan bahwa system ini meriupakan contoh penciptaan, bukan teori proses kebetulan atw berhubungan dangan evolusinya si Darwin. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT mengajak kita merenungkan kenyataan ini :
“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tidaklah mereka dapat merebut kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.” (Al-Hajj : 73)