Selasa, 01 November 2011

SETANGGUH APA MEDIA ANTUM ???

Word: ginanj@r

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (QS. Al-Hujuraat:6)

Masih ingatkah peristiwa 11 September??? Ya, peristiwa yang memakan korban cukup banyak, runtuhnya gedung kebanggaan kota New York yaitu WTC, tapi ada sesuatu yang tak membuat TKP sepi dari pemburu berita dari seluruh dunia. Jika mengingat kembali peristiwa tersebut, kita baru bisa berpikir bahwa ada kejanggalan – kejanggalan dari peristiwa itu, yang ditutupi oleh intelejen AS. Media nasional serta internasional berlomba – lomba menjadi yang tercepat dalam menampilkan secara langsung peristiwa itu. Bahkan semua stasiun TV yang kita tonton, beritanya pun sama semua seperti stasiun TV lainnya. Semuanya sama!!!
Inilah konpirasi murahan bin konyol yang mampu menyihir pikiran kita. Dengan media, musuh-musuh Islam mampu membuat kita “bertekuk lutut”. Maka dari itu, media harus berada ditangan umat Islam, atau minimal umat Islam harus mampu mendirikan kantor-kantor surat kabar, stasiun-stasiun TV yang menyaingi media-media mainstream. Di zaman materialistis sekarang, banyak stasiun-stasiun TV yang cuma kerjaannya meliput aib2 orang, memproduksi sinetron2 yang tidak masuk akal dengan logat “elu-gue”, merasa bangga penuh dengan konflik bahkan ibu2 pun dibuat fanatik didepan TV mulai habis maghrib sampai jam 11 malam. Kalo ga kaya gitu produk2 mereka ga laku, itulah yang membuat media di negeri ini kenyang makan duit hasil ghibah.  
Diatas adalah contoh kecil dari kasus tak terhingga tentang realitas konyol. Bahkan dalam kasus “terorisme” yang dikait-kaitkan dengan Islam radikal dan motif mendirikan Daulah Islam. Media pun ibarat berlomba-lomba jadi pahlawan berita, ga tahu kalo mereka mendapatkan informasinya cuma dari sumber tunggal saja. Kalo ga dari Kapolri Hendarso Danuri cs atau dari aparat densus 88, biar dikira mereka adalah pahlawan. Ga tahu kan kalo kasus “terorisme” yang marak belakangan ini “reality show” ala Amerika beserta antek2nya, supaya kasus internal yang ada di negeri ini bisa ditutupi.
Opini inilah yang telah meracuni pemikiran para generasi Islam. Sudah seharusnya kita tandingi media dengan semangat jihad yang tinggi dalam perang pemikiran. Kita adalah umat terbaik, umat pewaris risalah para Nabi, sudah menjadi kewajiban untuk memenangkan agama ini. Umat Islam memiliki Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman. Karena generasi selanjutnya membutuhkan “singa-singa” dalam bidang jurnalistik, dengan bara didada. Wallahu a’alam.

Afwan kalo tulisan saya ini jauh dari kesempurnaan, kayanya begitu sih.. hehe. dan untuk saudara2 yang sepaham dengan tulisan ini, Alhamdulillah, semoga ikut termotivasi.
Wassalamualaikum… Jazzakumullah khoir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar